Oleh Yohanes A. Loni S etiap tanggal 2 Mei merujuk kelahiran Ki Hajar Dewantara, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional dan Hari nasional yang ditetapkan melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.. Peringatannya setiap tahun memberikan ruang segenap warga bangsa untuk merefleksikan hakikat ikhtar kolektif mencerdaskan kehidupan manusia. P eringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang tepat jatuh pada hari ini (02/05) diselenggarakan hanya di Kantor Kemendikbud, Jakarta. Biasanya peringatan Hardiknas ini diadakan serentak namun selama Covid sementara peringatan di daerah ditiadakan. Peringatan Hardiknas dilakukan secara terbatas, terpusat dan d isiarkan langsung melalui media sosial. Padamasa Pandemi Covid-19 ini, Hardiknas mengusung tema "Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar". Adapun cara merayakan Hari Pendidikan Nasional telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan PidatoTentang Hari Pendidikan. Contoh pidato peringatan hari besar nasional. Contoh pidato tentang hari pendidikan nasianal indonesia | berikut contoh pidato 2 Lomba Menulis Opini singkat, dengan Tema: Strategi dan upaya untuk penanganan Pandemi COVID-19 Adapun waktu pelaksanaan kompetisi dimulai tanggal 1 April 2020 sampai dengan 25 April 2020 dan akan diumumkan pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020. Informasi mengenai kriteria dan persyaratan kompetisi terlampir. IkazTp8. - Tanggal 2 Mei selalu menjadi peringatan Hari Pendidikan Nasional Hardiknas. Pemerintah menetapkan 2 Mei sebagai Hardiknas karena bertepatan dengan tanggal kelahiran Ki Hadjar dari National Geographic, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Pahlawan Nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Perkembangan pendidikan di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari perjuangan Ki Hajar Dewantara. Dirinya merupakan sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Ki Hajar Dewantara merupakan pendiri dari Taman Siswa untuk penduduk pribumi mendapatkan pendidikan yang sama dengan orang-orang zaman penjajahan Belanda, pendidikan merupakan hal yang sangat langka, terpandang, dan tentunya dinilai mahal. Baca juga Hardiknas 2020, Nadiem Belajar Tidak Selalu Mudah, Ini Saatnya Mendengar Nurani Hanya orang-orang terpandang bangsawan dan priyayi serta orang asli Benlanda yang diperbolehkan mendapatkan pendidikan. Tut Wuri HandayaniSemboyan pendidikan Dalam sistem pendidikan, Ki Hajar Dewantoro selalu menerapkan tiga semboyan dalam bahawa Jawa, yaitu Ing ngarso sung tulodho Dindepan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik Ing madyo mbangun karso Di antara murid, guru harus menciptakan ide dan prakarsa Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hari Pendidikan Nasional HARDIKNAS 2021..!Tema"Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar"Setiap tanggal 2 Mei, rakyat Indonesia selalu memperingati hari pendidikan nasional. Kenapa 2 Mei sebagai hari pendidikan nasional? Lalu apa yang harus Kita lakukan dalam memperingatinya?. Mungkin itulah pertanyaan yang terbesit di pikiran Kita ketika mendengar hari pendidikan nasional ini. Tanggal 2 Mei adalah tanggal kelahiran Bapak Pendidikan Nasional, yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah orang yang menentang kebijakan pemrintahan Belanda pada masa penjajahan, dimana pada masa itu hanya golongan atas atau keturunan Belanda saja yang boleh mengenyam pendidikan. Beliau bahkan diasingkan ke Belanda karena tindakannya itu. Hal itu tidak mematahkan semangat beliau untuk memperjuangkan hak rakyat Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Begitu kembali ke Indonesia, beliau mendirikan taman siswa sebagai sarana untuk memberikan pendidikan kepada rakyat Indonesia. Sehingga Ki Hajar Dewantara disebut sebagai bapak pendidikan di Indonesia. Untuk memperingati jasa beliau, pemerintah menjadikan tanggal kelahiran beliau sebagai hari pendidikan nasional. Memperingati hari pendidikan nasional, biasanya sekolah-sekolah melaksanakan upacara bendera dan pidato bertemakan pendidikan. Intinya pada hari pendidikan nasional, masyarakat intelektual diminta untuk menyadari posisi mereka. Mereka harus sadar bagaimana Ki Hajar Dewantara memperjuangkan hak tersebut hingga sekarang masyarakat Indonesia bisa memperoleh pendidikan dalam berbagai bukan sekedar sadar, namun menjadikan motivasi bagi diri sendiri. Motivasi seperti ingin melakukan percepatan yang lebih dibandingkan yang lain dengan tujuan menjadi sukses. ilustrasi pribadi Pemerintah pun sudah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, tinggal bagaimana masyarakat intelektual memanfaatkan sarana dan prasarana itu semaksimal mungkin. Namun tidak berarti ketidaklengkapan sarana dan prasarana menjadi penghalang untuk mendapatkan pendidikan. Pernahkah kalian mendengar suatu dalil sejarah yang dapat dijadikan sebagai motivasi dalam dunia pendidikan? Ada suatu dalil sejarah yang sangat penting yang harus selalu diingat oleh rakyat itu berbunyi "Bahwa suatu bangsa akan maju apabila generasi pengganti lebih baik dari pada generasi yang diganti. Apabila sebaliknya yang terjadi, bangsa itu akan surut dan bisa hilang dari peta sejarah. Baik bangsa yang maju maupun bangsa yang surut, keduanya terjadi dalam sejarah bangsa-bangsa." Dari dalil tersebut sangat jelas bahwa peran pendidikan sangat menentukan dalam proses sejarah tersebut. Hal tersebut mengingatkan Kita kembali bahwa tugas dan tanggung jawab untuk menyiapkan generasi pengganti bukanlah hal yang main-main. Karena masa depan bangsa Kita berada di tangan generasi karena itu, Kita harus menyiapkan generasi pengganti yang mengerti dan memahami tujuan utama dari pendidikan itu sendiri. Tujuan utama pendidikan ialah Mampu mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, agar rakyat Indonesia menjadi manusia yang berkemampuan dan unggul dalam berbagai bidang. Tak hanya itu tujuan lain dari pendidikan ialah Dapat membentuk nilai dan karakter bangsa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan memiliki semangat dan etos kerja, membentuk karakter bangsa yang ulet, yang sanggup menghadapi permasalahan di era millenium ini dan masa mendatang, membangun karakter bangsa yang memiliki kepedulian serta rasa ingin tahu yang tinggi yang pada akhirnya akan melahirkan generasi-generasi yang kreatif dan inovatif, dan yang tak kalah pentingnya ialah menciptakan serta meningkatkan karakter rakyat Indonesia menjadi manusia yang rukun, damai, dan memiliki sikap toleransi agar dapat hidup berdampingan secara harmonis dan seimbang. Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2021. Lihat Pendidikan Selengkapnya Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya. Peringatan Hari Pendidikan nasional atau Hardiknas diperingati pada hari kelahiran salah satu pahlawan nasional, Ki Hajar Dewantara. Pemerintah telah menetapkan Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden Keppres Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Pemerintah menetapkan peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei, meski bukan hari libur. Sejarah Hari Pendidikan Nasional Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Jayapura ANTARA FOTO/Sakti Karuru/tom. Dikutip dari laman sejarah Hari Pendidikan Nasional tidak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara. Beliau adalah tokoh pelopor pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan belanda. Ki Hadjar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, dengan nama Suwardi Suryadingrat. Ki Hadjar lahir dari kalangan keluarga ningrat di Yogyakarta. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, ia pun mengenyam pendidikan di STOVIA, sebuah sekolah dokter pada zaman Hindia Belanda. Namun karena sakit, akhirnya ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di sana. Gagal menjadi dokter, akhirnya ia menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar seperti De Express, Utusan Hindia dan Kaum Muda. Selama masa kolonialisme, Ki Hadjar dikenal berani dalam menentang berbagai kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Khususnya kebijakan yang hanya membolehkan anak-anak keturunan Belanda dan kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Karena kritikan dan perlawanannya ini, akhirnya Ki Hadjar pun diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo. Ketiga tokoh inilah yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai". Setelah kembali ke Indonesia, dia pun mendirikan lembaga pendidikan Tamansiswa Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa. Ilustrasi ki hajar Dewantara Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Ki Hadjar pun diangkat menjadi Menteri Pendidikan. Karya-karya Ki Hadjar Dewantara pun menjadi landasan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. Salah satu semboyannya yang paling terkenal adalah "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangungkarso, Tut Wuri Handayani" yang artinya "Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan". Semboyan tersebut akhirnya menjadi slogan pendidikan yang digunakan hingga saat ini. Atas semua jasa-jasanya tersebut, Ki Hadjar Dewantara pun dianugerahkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959, hari kelahirannya, 2 Mei yang merupakan hari lahir Ki Hadjar ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tema Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 Tema Hari Pendidikan Nasional 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Hal itu tertuang dalam Surat Nomor 12811/ tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Selain itu, bulan Mei 2023 juga dicanangkan sebagai bulan Merdeka Belajar seiring dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023. Dalam rangka peringatan Hardiknas 2023, akan dilaksanakan upacara bendera hingga ragam aktivitas lainnya. Ucapan Hari Pendidikan Nasional dan Kutipan Bijak Ki Hajar Dewantara Hari pertama sekolah setelah libur Lebaran ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/tom. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ucapan selamat Hari Pendidikan Nasional 2023 lengkap dengan beberapa kutipan bijak dari Ki Hajar Dewantara. “Selamat Hari Pendidikan Nasional! Ayo buka bukumu, ambil penamu, dan mari belajar bersamaku.” “Ki Hajar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Indonesia. Jasa beliau telah mengantarkan kita agar bisa belajar merdeka. Mari kita sama-sama memajukan kualitas pendidikan bangsa. Selamat Hari Pendidikan Nasional Indonesia.” “Selamat Hari Pendidikan Nasional, karena pendidikan merupakan warisan berharga sebagai pintu menuju masa depan.” “Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023, karena tanpa pendidikan kita tidak akan menjadi manusia yang bermoral.” “Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.” “Di Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita jadikan pengingat agar generasi muda Indonesia, tidak patah semangat menggapai ilmu setinggi langit.” “Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023 untuk semua insan-insan pendidikan di Indonesia.” “Pendidikan merupakan wahana terbaik untuk mencerdaskan putra-putri bangsa. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.” Kemerdekaan belajar dalam menuntut ilmu merupakan dambaan bagi para insan pendidikan. Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional!” “Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023! Di era digital ini, kecanggihan teknologi semakin terdepan dan menuntut kita untuk melek terhadap pendidikan.” “Selamat Hari Pendidikan Nasional. Semoga pendidikan yang berkualitas, bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia.” “Mari kita ciptakan sejarah yang gemilang dan terbantahkan oleh dunia, dengan mewujudkan merdeka belajar. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023.” “Selamat Hari Pendidikan Nasional. Sebab pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti manusia.” “Pendidikan memang tidak menjamin kesuksesan sepenuhnya. Tapi tanpa pendidikan, maka kehidupan akan menjadi lebih sulit. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2023!” “Jadikan setiap tempat sebagai sekolah, dan jadikan setiap orang sebagai guru." Ki Hajar Dewantara” "Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan rakyat." Ki Hajar Dewantara "Dengan ilmu kita menuju kemuliaan." Ki Hajar Dewantara "Dalam berbicara seseorang harus tetap berpikir jernih, hingga dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan kemenangan." Ki Hajar Dewantara "Dengan budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka berpribadi, yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya." Ki Hajar Dewantara "Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin terdapat dari pendidikan." Ki Hajar Dewantara › Komisi masa depan pendidikan UNESCO meluncurkan laporan yang menegaskan bahwa arah dan tujuan pendidikan harus berubah. Sistem pendidikan dinilai telah keliru, terlalu menekankan keberhasilan individu dan persaingan. DIDIE SW-Di akhir 2021, komisi masa depan pendidikan UNESCO meluncurkan laporan berjudul ”Reimagining Our Futures Together”.Laporan ini menegaskan bahwa arah dan tujuan pendidikan harus berubah. Sistem pendidikan dinilai telah keliru menyebarkan keyakinan bahwa kenyamanan dan keistimewaan jangka pendek lebih penting daripada keberlanjutan jangka panjang. Sistem pendidikan terdahulu terlalu menekankan nilai keberhasilan individu, pembangunan ekonomi dan persaingan nasional, sambil mengorbankan kebersamaan, pemahaman kesalingtergantungan manusia, serta kepedulian ke sesama dan Bumi. Pendidikan berarah baru harus menjamin solidaritas, welas asih, etika, dan empati tertanam dalam di desain kegiatan belajar UNESCO, 2021.Namun, dunia hari ini berdasarkan tata nilai yang benar-benar baruJika mau jujur, kritik tajam dari komisi masa depan pendidikan di atas juga tak keliru jika ditujukan pada praktik pendidikan kita dan memang sejumlah negara lain juga memiliki strategi pendidikan berdasar nilai lama. Kenyataan itu perlu diakui sebagai bagian dari sejarah pendidikan saja sistem pendidikan terdahulu memang cocok menghadapi tantangan masa lalu. Namun, dunia hari ini berdasarkan tata nilai yang benar-benar baru. Kebersamaan seluruh umat manusia lintas negara serta budaya sedang ditantang guna menyelesaikan berbagai masalah dunia. Maka, sistem pendidikan nasional juga perlu merumuskan ulang arah pendidikannya berdasarkan tata nilai baru, seperti kebersamaan wabah Covid-19 telah menghentikan kesempatan belajar 1,6 miliar anak di dunia dan membuktikan kerentanan sistem pendidikan, situasi dunia belakangan ini ditandai pula dengan kemerosotan demokrasi dan meningkatnya keterbelahan bangsa serta kekerasan di masyarakat. Mundurnya demokrasi dan melemahnya kebangsaan tak hanya terjadi di negara Dunia juga RUU Sisdiknas Siapkan Pendidikan yang Adaptif dan Fleksibel dengan Perkembangan ZamanNegara adidaya AS, yang sebelumnya senantiasa dicitrakan sebagai benteng pertahanan demokrasi, pada 2021 untuk pertama kali dikategorikan sebagai negara yang demokrasinya sedang mundur International Institute for Democracy and Electoral Assistance, 2021. Sulit membayangkan upaya primitif seperti mempersulit warga negara melaksanakan hak pilihnya digelorakan di republik yang sudah tak muda lagi karena itu, tak mengejutkan jika komisi masa depan pendidikan UNESCO menyimpulkan kerapuhan planet Bumi, kemunduran demokrasi dan meningkatnya pengutuban, teknologi digital yang menghubungkan dan memecah belah, serta ketakmenentuan masa depan dunia kerja sebagai empat disrupsi atau usikan utama yang dihadapi dunia dan perlu ditanggapi institusi diresapi, indikasi empat usikan yang saling beririsan itu juga sudah terasa di Indonesia, maka ruang kelas kita juga tidak boleh steril darinya. Namun, bagaimana sistem pendidikan nasional mengalamatkan empat masalah global tadi?Sistem pendidikan nasional secara umum mempunyai sejumlah perangkat, seperti perundangan, peraturan, standar, kurikulum, capaian pembelajaran, buku teks, dan lainnya, tetapi juga perlu mengusung pesan utama atau adicita yang melandasinya. Adicita ini yang selanjutnya akan menjadi nyawa sistem pendidikan secara SWMaka, apa seharusnya nyawa sistem pendidikan Indonesia dalam tata nilai dunia yang baru ini? Jawabannya belum kita ketahui. Gagasan yang paling sesuai bagi Indonesia harus dicari bersama. Meski demikian, yang kita tahu pasti, adicita pendidikan itu harus sanggup menjadi kerangka guna membedah empat tantangan global usulan awal, gagasan seperti interconnectedness atau kesalingterhubungan dapat dijadikan sebagai kandidat adicita sistem pendidikan nasional dicatat, sejumlah kebijaksanaan luhur serta keyakinan masyarakat tradisional di Indonesia sesungguhnya sudah tak asing dengan pesan kesaling-terhubungan dalam kehidupan, yakni bahwa segala sesuatu di semesta ini saling terhubung. Oleh karena itu, walau sistem pendidikan nasional berlandaskan kesalingterhubungan berkepentingan dengan isu global, sistem pendidikan nasional tetap terhubung dengan lingkungan pendidikan nasional yang mengusung kesalingterhubungan sebagai tiang utamanya akan berkembang kokoh berlandaskan konsep yang jelas. Guru dapat merancang desain pembelajarannya dengan kreatif demi mutu belajar siswa karena sistem pendidikan ini luwes untuk dikembangkan, tetapi juga memberikan kerangka yang pendidikan nasional yang mengusung kesalingterhubungan sebagai tiang utamanya akan berkembang kokoh berlandaskan konsep yang tataran abstrak, empat usikan besar tadi dapat ditelaah menggunakan ”lensa berpikir” kesalingterhubungan dan telaah dilakukan menerapkan berbagai disiplin serta lintas disiplin pengetahuan. Sedangkan pada tataran pedagogi, interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran juga akan menggunakan kerangka pengetahuan guru dan murid bukan lagi mengikuti model pemberi-penerima, tetapi menggunakan model pengetahuan sebagai milik dan dikembangkan bersama. Hubungan antarpengetahuan yang berkerangka kesalingterhubungan akan mendorong semangat kelintasdisiplinan. Tak lupa, ruang kelas menjadi laboratorium komunikasi dunia berwacana universal, seperti perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi, tetapi juga tetap terhubung kuat dengan wacana di pada tataran pembelajaran, siswa membangun pemahamannya pada konsep kesalingterhubungan dengan alam. Sebagai ilustrasi, seperti di kurikulum kelas IX yang disusun Yukon First Nations Curriculum Working Group Yukon adalah sebuah teritori paling barat di Kanada juga menggunakan kesalingterhubungan sebagai gagasan utama juga Pendidikan Masa Depan Mesti Memperkuat Solidaritas GlobalDi kurikulum ini, dirancang kegiatan mengukur diameter batang pohon. Dari situ pelajar memperkirakan jumlah biomassa dan kadar nutrisi dari pohon-pohon di sekitar sekolah. Kemudian, siswa menghitung kandungan karbon setiap pohon dan penyerapan karbon dioksidanya. Dari pengalaman itu pula siswa membangun pemahaman bagaimana kesaling -terhubungan beraksi di planet saat yang sama, kegiatan komputasi dan pemanfaatan teknologi informasi dipelajari secara bermakna, tak sekadar manipulasi angka yang mekanistis. Gagasan utama kesalingterhubungan juga secara alami muncul pada saat siswa mempelajari konsep matematika seperti pola, fungsi, data, dan sebagainya. Kecuali itu, siswa telah terjun langsung mempraktikkan kesalingterhubungan disiplin sains, teknologi, matematika, dan kesadaran pada lingkungan hidup secara di pelajaran IPS, gagasan kesalingterhubungan itu dapat menjadi lensa guna membedah pengetahuan tentang pemerintahan dan jalinan kebangsaan. Dalam mata pelajaran bahasa, gagasan kesalingterhubungan ini menjadi lensa guna membedah struktur kalimat dan paragraf. Di mata pelajaran kesenian, kesalingterhubungan menjadi lensa berpikir guna membedah berbagai fenomena serta melalui sistem pendidikan ini, siswa membangun kesadaran untuk berkontribusi merawat lingkungan dan mengokohkan persaudaraan serta perdamaian. Secara paralel, para siswa tetap mengasah kecakapannya dalam disiplin matematika, sains, teknologi, serta kecakapan abad ke-21 lainnya secara terhubung satu sama lain dengan porsi waktu tetap sama. Kesalingterhubungan yang diusulkan di sini baru satu kandidat sebagai adicita sistem pendidikan dan tentunya sangat mungkin masih ada gagasan utama lain yang lebih nilai baruSetiap anak Indonesia, seperti teman sebayanya di negara lain, mendambakan sistem pendidikan yang berlandaskan tata nilai baru. Guna mewujudkan pendidikan seperti itu di Indonesia sama sekali tak mustahil, tetapi upaya sistematis menuju ke sana harus digarap pada tataran konsep dan teknis yang mendasar sekaligus rinci. Berbagai pembuatan undang-undang, aturan, dan kurikulum telah menyerap dana dan waktu, tetapi selalu jauh panggang dari Pranoto, Pengajar Matematika di ITBDOK. PRIBADIIwan Pranoto EditorSRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN +5

opini tentang hari pendidikan nasional